Selasa, 25 Maret 2014

Sang Rindu



Rindu tiada punya daya untuk datang dan mengunjungi pemiliknya
Dia hanya berputar, menggelinding, naik turun, di sini… di hati
Berpeluh sudah rindu, dan itu baik untuknya
Sehat sekali sang rindu, lebih bugar dibanding dulu
Ya lebih gemuk juga..
Sepertinya tambah tinggi..
Begitulah rindu,
Tidak tampak, tidak terdengar, bukan berarti dia hilang
Ada… selalu ada
Bahkan lebih manis dibanding terakhir kali datang

Biar saja sang rindu begini
Diam disini.
Ayu Wahyuni

Rabu, 19 Maret 2014

Allah swt, Takut, dan Sedih.

"Tidak ada rasa takut dan bersedih hati bagi orang-orang yang bertaqwa"

Kalimat ini akan kita jumpai berkali-kali dalam Al-quran. Bukan kalimat biasa jika otak mampu menjabarkan pengertian dan hati mampu meresapi butir-butir hikmahnya. Sederhana bila hanya dibaca sepintas lalu. Mantra sakti bila meresap dalam kalbu.

Taqwa artinya memelihara diri dengan melaksanakan perintah Allah dan Menjauhi segala larangannya serta ikhlas menerima hukum dan ketentuan Allah.
Tidak semudah mengucapkannya memang, tapi bukankah hidup itu untuk selalu belajar, belajar terus, terus belajar, sampai tidak lagi bisa belajar.

Kita manusia penuh rasa takut, takut yang terlihat oleh mata ataupun takut yang terselubung.
Takut mati, Takut hidup susah, Takut berpenampilan buruk, Takut tidak disukai orang lain, Takut diabaikan oleh dunia, Takut barang-barang berharga hilang, Takut tertinggal kemajuan teknologi, Takut dianggap remeh, banyak sekali macam-macam takut bahkan juga tidak sedikit yang takut dengan setan yang entah sejak kapan berubah nama jadi hantu.
Saat kita mampu menyatukan rasa takut hanya pada satu titik yaitu Allah swt, maka ketakutan yang sangat banyak macamnya akan berkurang satu persatu. Alangakah nyamannya hidup tanpa rasa takut, semua orang pasti menginginkannya tapi takut untuk berusaha. Kuatkanlah tekad satukan rasa takut hanya kpada-Nya tuhan semesta alam yang tiada apapun dapat menandingi-Nya. Semoga kita semua termasuk kedalam orang-orang yang Allah beri petunjuk, Aamiin.

Sekali lagi kita manusia, kita pasti sering bersedih untuk berbagai macam alasan. Sedih untuk hal-hal besar, atau sedih untuk hal-hal kecil. Sedih disini bukan hanya saat seseorang menangis, tapi masing-masing hatilah yang paham bagaimana rasa sedih itu. Tanpa alasan yang pastipun kita juga bisa bersedih. Membatin sendiri kenapa ada perasaan aneh yang menjalar tak karuan.
Sedih saat merasa tertekan, sedih saat menerima tanggung jawab lebih besar, sedih saat kurang beruntung dibanding teman, sedih saat tidak digemari orang, sedih bila dompet menipis, sedih bila tak diperhatikan, sedih karena bekerja terlalu banyak, banyak juga macam sedih yang tidak bisa disebutkan semua.
Apa salahnya dengan sedih? bukankah itu manusiawi?
Benar, sedih itu manusiawi. Tidak ada salahnya bersedih. Tapi sedih yang bagaimana?
sedih untuk sesuatu yang bukan hak kita itu salah, sedih untuk dunia terlalu banyak itu tidak baik, sedih terhadap kehidupan sendiri itu merugi sekali, posisikan sedih hanya dalam batas wajar dan hubungkanlah dengan Dia penciptamu. Allah yang lebih paham bagaimana diri manusia melebihi manusia itu sendiri.
Limpahkanlah kepada-Nya segala sedih, segala keluh kesah.
Jangan lagi menanam sedih di hati dan hidup menyedihkan.
Allah selalu ada untuk tempat mengadu dan menghapus sedih.
Semoga kita termasuk kedalam orang-orang yang Disayangi Allah, rebutlah hati-Nya agar Dia lebih menyangi kita. ^_^


Senin, 17 Maret 2014

Syair aku ingin

Bukan aku terlalu pandai hingga memandang salah selain aku
hanya tekad ntuk merasa lebih baik yang kadang menelisik hati dan berbisik
"tidak keren sekali jika hidupmu begini-begini saja"
aku ingin punya hidup keren, keren untuk mempertanggung jawabkan karunia umurku.

aku ingin melihat dunia hingga tiada yang luput dari mata
aku ingin berlari kemana saja inginku
aku ingin belajar dari alam, berguru pada air mengalir dan batu yang diam
aku ingin melukis memoriku dengan hal-hal luar biasa
aku ingin menari dengan melodiku, dengan gerakku
aku ingin menjadi aku dan tidak ada yang mengganggu
aku ingin tersenyum meski dalam sedihku
aku ingin menangis dalam bahagiaku
aku ingin mempunyai guna bagi sekelilingku
aku ingin...... banyak sekali inginku

Pernah ingin itu hilang entah kemana, tertutup oleh satu harap saja
bodoh sekali aku
bukankah itu harta karun yang akan membantuku untuk tetap hidup
selagi masih banyak inginku, kata menyerah tidak akan teucap.

Kini langkahku masi berbatas, pandangku masih terhalang
ada wajib yang belum kutuntaskan
tiada hari tanpa peluh untuk mencapai proses penyelesaian
seketika saat semua sampai garis finish, kan ku kunjungi inginku satu persatu
meski butuh waktu bukan cuma satu
ku kan gunakan seluruh waktu.

Kamis, 06 Maret 2014

Diam dan Pendam

Rasa bila dibawa diam akan semakin jelas senandungnya
Harap bila dipendam akan semakin kuat pencapaiannya

Lalu bagaimana sang objek dari perasaan kita akan tau tentang satu rasa untuknya?
dia tidak perlu tau, dia tidak perlu diberi tau.
Bukankah rasa berhubungan dengan hati, jadi cukup hati saja yang tau
Jika yang bekerja hanya hati, maka Sang Pencipta hatilah yang lebih paham
Jadi sampaikan saja segalanya kepada-Nya
jika memang diridhai, maka hati dengan hati akan terpaut
indah sekali bukan...
Makanya lebih baik diam, sembunyikan saja.

Begitupun harap, akarnya menusuk relung dan pucuknya menyentuh otak
harap yang dipelihara baik-baik, diusahakan sesuai jalanny, akan semakin subur dia
Berbuah tak lama lagi
makanya pendam saja
Biarkan Sang Penerima harap yang menjawab.

Senin, 03 Maret 2014

Risalah hati

Kini kagumku semakin berbuah, yang kurasa mampu terpahami tanpa kujelaskan secara rinci.
Bukan karena tampan yang terperi, tapi kharisma tak tertampik membuat luluh hati.
Wahai bulan, mampukah kau pegang rahasia kecilku.
Aku selipkan dia dalam doaku.
Aneh memang, menatappun aku tak pernah.
Tapi nama itu sudah lama tersimpan dalam memoriku.
Taukah kau bulan, aku sama sekali tidak ingin menjadi lebih dekat padany
Aku tak ingin dekat dalam kesalahan-kesalahan yang hanya akan memberi jarak

Biarkan saja aku merindu dalam hati
Biar saja aku memuja dalam doa
Semoga Allah menuliskan cerita tentangku dan tentangny
Dimana kami sama-sama jadi bintang utama
Bertemu karena kuasa sang penulis cerita

Namun terkadang wahai bulan
Aku remuk dan berkecil hati
tinggi sekali harapku untuk dipersatukan dengan yang terbaik
sepertinya aku jauh sekali dari kata pantas
sangat jauh....

Tolong jaga rahasia kecil kita ini ya rembulan.